14 tahun telah berlalu Rangga telah berada di New York dan
menjadi seorang Arsitek. Cinta di Jakarta telah juga menjadi seorang wanita
karir yang sukses juga. Mereka telah melupakan satu sama yang lainnya telah
lama tidak bertemu.
New York jam 7 pagi, Rangga bangun dari tidur malamnya
sambil menyiapkan kemeja kantornya. Rangga bersiap untuk pergi ke kantor
arsiteknya di New York. Rangga telah menjadi seorang arsitek yang sukeses.
(Nonton versinya 2014)
14 tahun yang lalu....
Dear buku diari,
Ini mungkin kali terakhir aku menulismu.Apakah aku akan kehilangan
Rangga utk kali ke-2 kalinya??? Kali ini bkn hanya utk sementara tapi utk
......selamanya.
yg mencintaimu,
Cinta
Satu tahun tanpa
terasa telah terlewati. Anak-anak SMA 80 memasuki tahun ajaran baru. Mamet
seperti biasa culun apa adanya. Geng anak – anak cewe anak SMA tambah dewasa.
Di sekolah Mamet menaruh harapan pada
Cinta. Tapi siapa sangka Milli malah jatuh kepincut pada Mamet yang jago berdikusi.
Cinta seperti
biasa duduk termenung seorang diri. Entah apa yang dipikirnya.
Ayah dan ibu
Alya telah bercerai. Alya mengikuti ibunya yang memilih menjanda daripada
disakiti oleh Bapak tiri Alya.
“Hi” sapa Mili
malu-malu, “masih mikirin Rangga yah”?
“Sudah lupakan
saja Rangga. Di sudah di New York. Sambung Milli. Dia itu pasti sudah lupa dengan kita”. Pasti
sudah dapat gabetan baru di New York sana.”
Itulah kata
terakhir teman-teman cinta sebelum lonceng sekolah berbunyi.
Tahun itu adalah
tahun 2001 bulan August 2001. cinta merayakan Paskibra tujuh belas Augustan di
sekolah. Masih diiikuti teman-teman satu gengnya.
Pak kepala
sekolah kembali menekankan pentingnya upacara 17 belas Augustus di sekolah.
Di rumah Cinta
masih memandang puisi yang diberikan Rangga sewaktu meninggalkan Indonesia.
“Kayaknya aku
harus melupakan kamu deh Rangga. Aku harus maju menghadapi hidupku” Guman Cinta
pada puisi dan photo Rangga. Ditaruhnya puisi Rangga dalam buku diarinya dan
cinta mulai menulis dalam buku diarinya.
“Dia merupakan
cinta pertamaku. Ingin sekali aku memeluknya sekali saja meski dianya jauh
sekali di Amerika sana. Aku harus gimana? Belok ke pantai atau ….
“Nak sedang
melamun yah? Kenapa masih memikirkan Dito yah. Dia sudah jauh sana. Pasti dia
sudah lupa dengan kamu. Kamu pacaran saja dengan Bornoe. Dia kan anak baik-baik
dan berasal dari keluarga nigrat.”
“Ayo jangan
melamun saja, makan sana. Ibu sudah menyiapkan makanan favourite kamu”.
Sepotong roti yang berisi selai kacang kesukaan cinta.
Tiba- tiba cinta
dikejutkan oleh suara ayah
“Cinta-cinta”
kata ayah. Ada telpon dari Rangga. Cepat ke sini. Rangga menungumu.
“Hi Rangga.
Kenapa baru hari ini telpon?” Nayda menangis sembari tersenyum bahagia.
“Maafkan aku
Nayda. Keadaan politik di Indonesia belumlah baik. Musuh-musuh politik ayahku
berada di mana-mana. Kami harus berhati-hati di sana”.
“Jadi… Kapan
kamu pulang ke sini. Aku sudah sangat merindukanmu”. Kata Nadya.
“Nadya aku akan
segera pulang pada bulan September tahun ini. Ingat tidak itulah hari dimana
kita jadian pertama kali. Ingat tidak kita ke buku loak demi mencari aku,
bukunya samanjaya. Ingat tidak kita makan kacang bersama sembari mendikusikan
apa itu artinya kehidupan.”
Akan aku
kirimkan e-mail ke kamu yah Cinta.
Dear Rangga,
Hari ini kota New York dingin
sekali. Ini adalah musim gugur. Suhu udara mencapai 0 derajat celcius. Keadaan
ayah di New York parah sekali. Beliau sakit kerana kedinginan
Itulah juga
alasan mengapa aku tidak dapat menelopon kamu. Aku sibuk dengan urusan ayah
yang hampir tiap seminggu kedokter untuk menyembuhkan penyakit flunya dan
deman. Untunglah dokter ayah baik.
Cinta…aku sangat
merindukanmu. Aku berjanji akan kembali ke Indonesia pada bulan September ini.
Ingat kita memaduan cinta kita pada bulan itu. Udah dulu yah ntar kita sambung
lagi.
Love,
Rangga
Balasan pada
Rangga…
Dear Rangga,
Jakarta pada
hari hujan rintik-rintik seakan mengingatkan pada perasaanku yang mendung
seakan menguyur perasaanku yang sedang kering kerontang. Indah sekali kota Jakarta setelah disapu
bersih dengan air hujan.
Rangga, aku
melihat sebuah pelangi seakan langit mensetujui hubungan kita. Terima kasih
Rangga kutunggu kamu di Jakarta.
Sebulan sudalah
berlalu. Seperti biasa cinta dan keempat gangnya mencatatkan kegiatan
sehari-hari dalam buku diari bersama mereka.
Hari itu hari
minggu, tanggal 11 September 2001. Ada
sebuah kejadian yang membuat cinta shock
"Cinta! Cinta! WTC dibomb!!! Teriak ibu Cinta
sambil tunjuk ke tv. Seketika itu juga cinta terhentak dari lamunan
pada Rangga.
Hah....Cinta merenung. "Bukankah hari ini, siang hari waktu
New York...Rangga bilang dlm emailnya dia akan mengunjungi ke WTC???
Bukankah hari iniii???" Cinta... kaget sekali...
“Oh Rangga
bagaimanakah keadaamu”, seru Cinta. Sebab Rangga berjanji untuk pergi ke Twin
Tower sebelum pulang ke Indonesia untuk mem-abadikan photo-photo Twin Tower.
Seketika itu juga cinta pingsan…sedih tidak karuan.
Cinta baru bangun dari rasa kagetnya(tergamam), ibunya berkata,
"Waah..banyak skali orang yg mati dlm bangunan itu...salah satunya pelajar
dari Indonesia .....tp
namanya belum diketahui..."
Pada saat itu juga Cinta bagaikan tersambar geledek panjang...
jangan-jangan Rangga adalah salah seorg darinya???????????
(saat-saat yg sulit bagi Cinta) ...cemas...panik...sedih... 2
hari telah berlalu..Cinta menunggu siapakah pelajar yg meninggal pada
kejadian tersebut. Apakah Rangga?
Jawaban sudah diketahui. (Berita SCTV), "...telah diketemukan
mayat tubuh warganegara Indonesia diantara puing-puing reruntuhan WTC. Pemuda
itu berumur 18 tahun, tinggi 180 cm, bertubuh atletis yang bernama... Rangga
Rizal...."
Rumah Cinta yg tadinya
sepi, sunyi tiba2 pecah oleh teriak Nadya. "Apakah Rangga akan meninggalkn
ku utk yg kedua kalinya??? Tapi bukan hanya utk semantara...tapi utk
selamanya..."
Adegan yg lucu-lucu...
..Si Kribo (yg rambut allycat) potong rambut kerana tahun ni
dia bakal masuk tahun ketiga bagi pelajar utk belajar Estabanas. Pelajar2
menyiap diri utk ujian Estanas. Si Kribo...jadi cool banget setelah rambutnye
dpotong. ..Si Karmen ( the Cinta's gang jadi gayak ladies gitu) langsung jatuh
cinta dgn si Kribo...
Sementara itu,
ayah dan ibu cinta tidak mensetujui Cinta berhungan dengan Rangga sebab Rangga
adalah pemuda misterius yang ayahnya cacat secara politik dan ibunya tidak tahu
dimana. Ayah dan ibu cinta menginginkan seseorang yang mapan secara kehidupan
dan jelas statusnya kedua orang tuanya.
Ayah dan ibu
cinta lebih menyukai Borno yang sudah dijodohkan oleh ibu bapa Cinta dan
berasal dari keluarga ninggrat dan mempunyai darah biru.
Cinta dan Rangga telah jatuh hati kemanapun
mereka akan arungi demi cinta mereka.
Cinta dikurung
di rumah tidak diperbolehkan untuk melihat Rangga. Ibu cinta hanya
memperbolehkan cinta untuk melihat Borno.
Pada saat yang
sama Rangga sering menerima telpon misterius dari seseorang. Mungkinkah Cinta?
Atau seseorang yang selama ini Rangga kenal.
Pada saat yang
sama Cinta menemukan buku diari ibunya dalam laci ayahnya. Di dalam terdapat
catatan harian ibunya. Ternyata selama ini ibu Rangga belum meninggal. Ibu
Rangga ternyata masih hidup dalam pengasingan. Ayah Rangga tidak ingin
memberitahukan sebab keamanan keluarga mereka dapat terancam.
Cinta dan Borno
berdua di rumah. Borno berniat mencium Cinta dan memperkosanya. Borno tidaklah
seperti anak ningrat yang seperti ibu dan ayah cinta harapkan.
Akhirnya mereka
berdua berangkat ke Los Angelas, Amerika untuk kuliah di sekolah. Pada saat
yang terakhir hati ayah dan ibu akhirnya cair juga dan mereka menyetujui
hubungan cinta dan Rangga.
Di airport ayah
dan ibu Dito mengantarkan cinta sampai kepada bandara.
"Aku punya suprise untukmuuu Ranggaaa (manja Cinta pada
Rangga)..sesuatu yang kamu telah hilang..sesuatu yg pasti kamu inginkan.."
"Apa Cinta?Apa?selain cintamu?" Rangga mengucapkan satu
persatu kata2nya dgn tulus yg menjadi persoalan di hati..
"Tidakkah kamu menginginkan cinta dari seorg ibu?"tanya
Cinta.
"Itu mustahil bagiku"
"Naahh..siapakah yg berdiri didepanmu ini?" kata Cinta.
"Macam pernah kulihat..tapi dimana ya?? Ibuu? Ibuu?"
Rangga terperangah saat itu juga...
Ada seorang yang
berdiri di sisi Rangga. Ternyata itu adalah ibu Rangga. Musuh politik ayah dan
ibu cinta. Kedua akhirnya saling
memaafkan….
(Ayah Rangga tiba2 muncul dan memegang tangan ibu
Rangga) "Hello Monyet! ya..dialah ibumu..kemana kamu?bapak kira kamu telah
ninggalin bapak sendirian.."(terus memeluk Rangga)
Cinta sedih tidak keruan ditutupnya buku diarnya dengan menulis :
Jikaku sedih, terima kasih kerana sudah menjadi telapak tangan yang menghapus setiap tetes airmataku
Jikaku bahagia, terima kasih telah menjadi saksi atas tawaku yang berderai
Jikaku tlah jauh, terima kasih ingatanmu sangat hebat untuk mengingat memori tentangku
Jikaku tlah lupa akanmu, terima kasih kerana kau tetap mengingatku
sahabat kau bagai matahari yang tak pernah berhenti bersinar....
tetaplah menjadi sahabat terbaiku
Kembali lagi ke
tahun 2015. Rangga menemui cinta di airport
(End AADC 2)