Wednesday, October 28, 2015

14 tahun telah berlalu Rangga telah berada di New York dan menjadi seorang Arsitek. Cinta di Jakarta telah juga menjadi seorang wanita karir yang sukses juga. Mereka telah melupakan satu sama yang lainnya telah lama tidak bertemu.

New York jam 7 pagi, Rangga bangun dari tidur malamnya sambil menyiapkan kemeja kantornya. Rangga bersiap untuk pergi ke kantor arsiteknya di New York. Rangga telah menjadi seorang arsitek yang sukeses.

(Nonton versinya 2014)

14 tahun yang lalu....

Dear buku diari,
Ini mungkin kali terakhir aku menulismu.Apakah aku akan kehilangan Rangga utk kali ke-2 kalinya??? Kali ini bkn hanya utk sementara tapi utk ......selamanya.
yg mencintaimu,
Cinta

Satu tahun tanpa terasa telah terlewati. Anak-anak SMA 80 memasuki tahun ajaran baru. Mamet seperti biasa culun apa adanya. Geng anak – anak cewe anak SMA tambah dewasa. Di sekolah Mamet  menaruh harapan pada Cinta. Tapi siapa sangka Milli malah jatuh kepincut pada Mamet yang jago berdikusi.

Cinta seperti biasa duduk termenung seorang diri. Entah apa yang dipikirnya.

Ayah dan ibu Alya telah bercerai. Alya mengikuti ibunya yang memilih menjanda daripada disakiti oleh Bapak tiri Alya.


“Hi” sapa Mili malu-malu, “masih mikirin Rangga yah”?

“Sudah lupakan saja Rangga. Di sudah di New York. Sambung Milli.  Dia itu pasti sudah lupa dengan kita”. Pasti sudah dapat gabetan baru di New York sana.”

Itulah kata terakhir teman-teman cinta sebelum lonceng sekolah berbunyi.

Tahun itu adalah tahun 2001 bulan August 2001. cinta merayakan Paskibra tujuh belas Augustan di sekolah. Masih diiikuti teman-teman satu gengnya.

Pak kepala sekolah kembali menekankan pentingnya upacara 17 belas Augustus di sekolah.

Di rumah Cinta masih memandang puisi yang diberikan Rangga sewaktu meninggalkan Indonesia.

“Kayaknya aku harus melupakan kamu deh Rangga. Aku harus maju menghadapi hidupku” Guman Cinta pada puisi dan photo Rangga. Ditaruhnya puisi Rangga dalam buku diarinya dan cinta mulai menulis dalam buku diarinya.

“Dia merupakan cinta pertamaku. Ingin sekali aku memeluknya sekali saja meski dianya jauh sekali di Amerika sana. Aku harus gimana? Belok ke pantai atau ….

“Nak sedang melamun yah? Kenapa masih memikirkan Dito yah. Dia sudah jauh sana. Pasti dia sudah lupa dengan kamu. Kamu pacaran saja dengan Bornoe. Dia kan anak baik-baik dan berasal dari keluarga nigrat.”

“Ayo jangan melamun saja, makan sana. Ibu sudah menyiapkan makanan favourite kamu”. Sepotong roti yang berisi selai kacang kesukaan cinta.

Tiba- tiba cinta dikejutkan oleh suara ayah

“Cinta-cinta” kata ayah. Ada telpon dari Rangga. Cepat ke sini. Rangga menungumu.

“Hi Rangga. Kenapa baru hari ini telpon?” Nayda menangis sembari tersenyum bahagia.

“Maafkan aku Nayda. Keadaan politik di Indonesia belumlah baik. Musuh-musuh politik ayahku berada di mana-mana. Kami harus berhati-hati di sana”.

“Jadi… Kapan kamu pulang ke sini. Aku sudah sangat merindukanmu”. Kata Nadya.

“Nadya aku akan segera pulang pada bulan September tahun ini. Ingat tidak itulah hari dimana kita jadian pertama kali. Ingat tidak kita ke buku loak demi mencari aku, bukunya samanjaya. Ingat tidak kita makan kacang bersama sembari mendikusikan apa itu artinya kehidupan.”

Akan aku kirimkan e-mail ke kamu yah Cinta.

 Dear Rangga,

Hari ini kota New York dingin sekali. Ini adalah musim gugur. Suhu udara mencapai 0 derajat celcius. Keadaan ayah di New York parah sekali. Beliau sakit kerana kedinginan 
Itulah juga alasan mengapa aku tidak dapat menelopon kamu. Aku sibuk dengan urusan ayah yang hampir tiap seminggu kedokter untuk menyembuhkan penyakit flunya dan deman. Untunglah dokter ayah baik.

Cinta…aku sangat merindukanmu. Aku berjanji akan kembali ke Indonesia pada bulan September ini. Ingat kita memaduan cinta kita pada bulan itu. Udah dulu yah ntar kita sambung lagi.

Love,

Rangga

Balasan pada Rangga…


Dear Rangga,

Jakarta pada hari hujan rintik-rintik seakan mengingatkan pada perasaanku yang mendung seakan menguyur perasaanku yang sedang kering kerontang. Indah sekali kota Jakarta setelah disapu bersih dengan air hujan.

Rangga, aku melihat sebuah pelangi seakan langit mensetujui hubungan kita. Terima kasih Rangga kutunggu kamu di Jakarta.

Sebulan sudalah berlalu. Seperti biasa cinta dan keempat gangnya mencatatkan kegiatan sehari-hari dalam buku diari bersama mereka.

Hari itu hari minggu, tanggal 11 September 2001. Ada sebuah kejadian yang membuat cinta shock
"Cinta! Cinta! WTC dibomb!!! Teriak ibu Cinta sambil tunjuk ke tv. Seketika itu juga cinta terhentak dari lamunan pada Rangga.
Hah....Cinta merenung. "Bukankah hari ini, siang hari waktu New York...Rangga bilang dlm emailnya dia akan mengunjungi ke WTC??? Bukankah hari iniii???" Cinta... kaget sekali...

“Oh Rangga bagaimanakah keadaamu”, seru Cinta. Sebab Rangga berjanji untuk pergi ke Twin Tower sebelum pulang ke Indonesia untuk mem-abadikan photo-photo Twin Tower. Seketika itu juga cinta pingsan…sedih tidak karuan.

Cinta baru bangun dari rasa kagetnya(tergamam), ibunya berkata, "Waah..banyak skali orang yg mati dlm bangunan itu...salah satunya pelajar dari Indonesia.....tp namanya belum diketahui..."
Pada saat itu juga Cinta bagaikan tersambar geledek panjang... jangan-jangan Rangga adalah salah seorg darinya???????????
(saat-saat yg sulit bagi Cinta) ...cemas...panik...sedih... 2 hari telah berlalu..Cinta menunggu siapakah pelajar yg meninggal pada kejadian tersebut. Apakah Rangga?

Jawaban sudah diketahui. (Berita SCTV), "...telah diketemukan mayat tubuh warganegara Indonesia diantara puing-puing reruntuhan WTC. Pemuda itu berumur 18 tahun, tinggi 180 cm, bertubuh atletis yang bernama... Rangga Rizal...."

Rumah Cinta yg tadinya sepi, sunyi tiba2 pecah oleh teriak Nadya. "Apakah Rangga akan meninggalkn ku utk yg kedua kalinya??? Tapi bukan hanya utk semantara...tapi utk selamanya..."

Adegan yg lucu-lucu...
..Si Kribo (yg rambut allycat) potong rambut kerana tahun ni dia bakal masuk tahun ketiga bagi pelajar utk belajar Estabanas. Pelajar2 menyiap diri utk ujian Estanas. Si Kribo...jadi cool banget setelah rambutnye dpotong. ..Si Karmen ( the Cinta's gang jadi gayak ladies gitu) langsung jatuh cinta dgn si Kribo...

Sementara itu, ayah dan ibu cinta tidak mensetujui Cinta berhungan dengan Rangga sebab Rangga adalah pemuda misterius yang ayahnya cacat secara politik dan ibunya tidak tahu dimana. Ayah dan ibu cinta menginginkan seseorang yang mapan secara kehidupan dan jelas statusnya kedua orang tuanya.

Ayah dan ibu cinta lebih menyukai Borno yang sudah dijodohkan oleh ibu bapa Cinta dan berasal dari keluarga ninggrat dan mempunyai darah biru.

 Cinta dan Rangga telah jatuh hati kemanapun mereka akan arungi demi cinta mereka.

Cinta dikurung di rumah tidak diperbolehkan untuk melihat Rangga. Ibu cinta hanya memperbolehkan cinta untuk melihat Borno.

Pada saat yang sama Rangga sering menerima telpon misterius dari seseorang. Mungkinkah Cinta? Atau seseorang yang selama ini Rangga kenal.

Pada saat yang sama Cinta menemukan buku diari ibunya dalam laci ayahnya. Di dalam terdapat catatan harian ibunya. Ternyata selama ini ibu Rangga belum meninggal. Ibu Rangga ternyata masih hidup dalam pengasingan. Ayah Rangga tidak ingin memberitahukan sebab keamanan keluarga mereka dapat terancam. 

Cinta dan Borno berdua di rumah. Borno berniat mencium Cinta dan memperkosanya. Borno tidaklah seperti anak ningrat yang seperti ibu dan ayah cinta harapkan.

Akhirnya mereka berdua berangkat ke Los Angelas, Amerika untuk kuliah di sekolah. Pada saat yang terakhir hati ayah dan ibu akhirnya cair juga dan mereka menyetujui hubungan cinta dan Rangga.


Di airport ayah dan ibu Dito mengantarkan cinta sampai kepada bandara.

"Aku punya suprise untukmuuu Ranggaaa (manja Cinta pada Rangga)..sesuatu yang kamu telah hilang..sesuatu yg pasti kamu inginkan.."
"Apa Cinta?Apa?selain cintamu?" Rangga mengucapkan satu persatu kata2nya dgn tulus yg menjadi persoalan di hati..
"Tidakkah kamu menginginkan cinta dari seorg ibu?"tanya Cinta.
"Itu mustahil bagiku"
"Naahh..siapakah yg berdiri didepanmu ini?" kata Cinta.
"Macam pernah kulihat..tapi dimana ya?? Ibuu? Ibuu?" Rangga terperangah saat itu juga...

Ada seorang yang berdiri di sisi Rangga. Ternyata itu adalah ibu Rangga. Musuh politik ayah dan ibu cinta. Kedua  akhirnya saling memaafkan….

(Ayah Rangga tiba2 muncul dan memegang tangan ibu Rangga) "Hello Monyet! ya..dialah ibumu..kemana kamu?bapak kira kamu telah ninggalin bapak sendirian.."(terus memeluk Rangga)

Cinta sedih tidak keruan ditutupnya buku diarnya dengan menulis :

S.A.H.A.B.A.T

Jikaku sedih, terima kasih kerana sudah menjadi telapak tangan yang menghapus setiap tetes airmataku
Jikaku bahagia, terima kasih telah menjadi saksi atas tawaku yang berderai
Jikaku tlah jauh, terima kasih ingatanmu sangat hebat untuk mengingat memori tentangku
Jikaku tlah lupa akanmu, terima kasih kerana kau tetap mengingatku
sahabat kau bagai matahari yang tak pernah berhenti bersinar....
tetaplah menjadi sahabat terbaiku

Kembali lagi ke tahun 2015. Rangga menemui cinta di airport

(End AADC 2)